Selasa, 13 Maret 2012

Arin Ilejay Memodifikasi Logo Deathbat Avenged Sevenfold

juvn9k Arin Ilejay Memodifikasi Logo Deathbat Avenged Sevenfold
Arin Ilejay adalah seorang pecinta segala sesuatu tentang Walt Disney dan itu terlihat dalam dalam drum Arin Ilejay yang dimodifikasi dengan logo deathbat milik Avenged Sevenfold yang dimodifikasi dengan tampilan lucu ala Mickey Mouse oleh John Aldridge. Ini fitur tidak hanya Deathbat Sevenfold Avenged tetapi juga Goofybat, Donaldbat and a Mickeybat.
“Drum dalam album ini terpatri untuk teman saya Arin Ilejay, drummer untuk band Avenged Sevenfold. Ini fitur desain gaya klasik gulir dengan elemen tak terduga saja. Ada tiga dalam ukuran besar “Disneyfied” versi dari Deathbat A7X, dan beberapa lagi dari Deathbats bahwa para penggemar A7X biasa mengharapknya. Saya mungkin mendapatkan sedikit dibawa pergi dengan sayap.”, kata John Aldridge dalam halaman facebooknya.

http://avenged-sevenfold.web.id/news/arin-ilejay-memodifikasi-logo-deathbat-avenged-sevenfold.html

Shadows Fall

Shadows Fall adalah band Heavy Metal Amerika berasal dari kota Springfield, Massachusetts, di bentuk pada tahun 1995. Mereka adalah sebagian dari band-band metal kontemporer yang mengangkat tema lirik dari filosofi barat dan beberapa referensi dari budaya Rastafaria. Walaupun band ini telah mengalami beberapa kali pergantian anggota, namun dari sekian banyak pengalaman rekaman mereka sepanjang karir band ini terdiri dari Brian Fair »» Vocals, Jonathan Donais »» Lead Guitar, Matt Bachand »» Guitar, Paul Romanko »» Bass, dan Jason Bittner »» Drums.

 
Shadows Fall telah merilis enam album studio, dua album kompilasi, dan dua DVD. Album pertama band ini masih termasuk Philip Labonte pada vokal, walau akhirnya dia di gantikan oleh Fair. Dua album studio pertama Shadows Fall masih memakai David Germain sebagai drummer, namun pada tahun 2002 Bittner gabung dengan band secara penuh. Pada bulan Februari 2008, Shadows Fall masuk sebagai nominasi Grammy Award dalam kategori Best Metal Performance untuk lagu Redemption dari album Threads Of Life.
Shadows Fall di bentuk pada tahun 1995 oleh gitaris Jonathan Donais dan Matt Bachand dengan bantuan Adam Dutkiewicz. Mereka berdua kemudian merekrut Philip Labonte untuk mengisi posisi vokalis, dan Bassist Paul Romanko untuk melengkapkan formasi awal Shadows Fall. Mereka merilis debut EP, To Ashes, dengan Dutkiewicz sebagai drumer sesi. Setelah demo tersebut di rilis Dutkiewicz cabut dan membentuk Killswitch Engage. David Germain bergabung dengan band untuk mengisi posisi drumer. Shadows Fall ikut tur di New England sebagai band pembuka untuk band-band seperti Fear Factory dan Cannibal Corpse. Band yang baru di bentuk ini merilis debut album studio mereka pada tanggal 30 November 1997 melalui label rekamannya Bachand yang bernama Lifeless Records. Menurut Bachand, nama band ini di ambil dari judul komik yang di terbitkan awal tahun 1990-an.
 
Pada tahun 1998, Labonte di minta untuk meninggalkan band karena perbedaan kepribadian dan artistik. Dia kemudian membentuk band All That Remains. Band ini kemudian mencari pengganti vokalis dan menemukan Brian Fair di konser Overcast. Setelah tur musim panas Amerika dengan band Shai Hulud, Overcast bubar dan Shadows Fall meminta Fair untuk bergabung. Sementara sewaktu tur Shadows Fall menanda tangani kontrak dengan Century Media Records. Mereka merekam album studio kedua mereka dengan Fair sebagai vokalis pada tahun 2000, rilis album ini termasuk juga lagu-lagu dari album Somber Eyes To The Sky. Pada tahun 2001, David Germain memutuskan untuk meninggalkan band karena kecanduan alkoholnya, dan digantikan oleh mantan drummer Stigmata, Jason Bittner.
Karena sering di banding-bandingkan dengan band-band yang beraliran Gothenburg Melodic Death Metal, mereka memutuskan untuk merubah aliran untuk menemukan sound mereka sendiri. Terinspirasi dari pengaruh Thrash Metal, hard Rock dan Power Ballad, band ini merekam album ketiga mereka yang di beri judul The Art Of Balance. Di rilis pada tanggal 17 September 2002, album ini mampu menembus nomor 15 di Top Indipendent album chart nay Billboard. Shadows Fall merilis tiga video musik untuk mempromosikan album ini, Thoughts Without Words, Destroyer Of Senses, dan The Idiot Box. Pada album ini di masukkan lagu cover dari Pink Floyd yang berjudul Welcome To  The Machine. Shadows Fall memberikan support untuk album The Art Of Balance dengan ikut tur Ozzfest pada tahun 2003.
 
Shadows Fall merilis album ke empat mereka yang berjudul The War Within pada tanggal 21 September 2004, ini adalah rilis pertama yamg mampu menembus Billboard 200 pada posisi 20. dan bertengger di posisi puncak Top Independent Album Chart. Untuk mempromosikan album ini Shadows Fall merilis empat musik video dalam tahun itu The Power Of I Land I, What Drives The Weak, Inspiration On Demand, dan Enlightened By The Cold. Lagu What Drives The Weaks mendapat nominasi di Grammy Awardi untuk Best Performance pada tahun 2006, walaupun award itu di sabet oleh Slipknot untuk lagu Before I Forget. Lagu The Light that Blinds masuk dalam game Guitar Hero II. Selama tahun 2008, album ini telah terjual 300.000 kopi di Amerika Serikat.
Shadows Fall merilis DVD pertama mereka yang berjudul The Art Of Touring pada bulan November 2005. Pada DVD ini temasuk di dalamnya Sebuah konser Live, footage di belakang panggung, dan enam video musik. Band ini merilis CD terakhir mereka untuk Century Media yang berjudul Fallout From The War, Pada tanggal 13 Juni 2006. Di rilis sebagai album kompilasi, dan menembus nomor 83 di Billboard 200. Di album Fall Out From The War ini termasuk trek yang di rekam untuk album War Within yang gak pernah masuk ke album tersebut, pada side B, ada lagu yang di rekam ulang dan lagu-lagu cover.
 
Shadows Fall teken kontrak dengan Atlantic Records untuk mendistribusikan album mereka di Amerika Serikat, dan teken ontrak juga dengan Road Runner Records untuk pendistribusian album di seluruh dunia. Band ini merilis album ke lima mereka pada tanggal 03 April 2007 dengan judul Threads Of Life. Redemption adalah trek pertama dari CD tersebut di rilis sebagai single pada tanggal 20 Februari 2007, melalui iTunes dengan disertai musik video. Shadows Fall melakukan tur untuk mendukung album ini dan tampil juga di tur Jägermeister bersama band Stone Sour dan Lacuna coil. Juga tampil di tur Operation Annihilation bersama Static-X, 3 Inches Of Blood, dan Divine Heresy. Tampil juga di tur The Black Crusade bersama band-band seperti Trivium, Machine Head, DragonForce, dan arch Enemy. Band ini juga menjadi bagian dari tur Soundwave di Australia dan Asia pada bulan Februari 2008, bersama band Killswitch Engage, As I Lay Dying, dan Bleeding Through.
Shadows Fall merilis album ke enam mereka berjudul Retribution pada tanggal 15 September 2009, melalui label band sendiri bernama Everblack Industries, album ini di rilis di Inggris melalui Spinefarm Records. Album ini di produseri oleh Chris “Zeus” Harris.Album ini menurut Saya bener-bener bisa melampiaskan emosi pendengarnya, riff-riff gitar yang berat, melodi yang apik, vokal yang powerful, Bass yang di siplin dan double kick yang sering berubah-ubah membuat semakin enak untuk di nikmati, pokoknya memenuhi syarat sebagai band Metal berkualitas.

Asking Alexandria


Asking Alexandria merupakan sebuah band metalcore dari North Yorkshire, Inggris yang dibentuk pada tahun 2008.
Dibentuk ketika sang gitaris, Ben Bruce mengontak teman-teman lamanya yang kembali dari Dubai.

Anggota band :
Danny Worsnop - Lead vocals, keyboard (2008-sekarang)
Ben Bruce - Rhythm guitar, vocals, programming, synthesizer (2008-sekarang)
Cameron Liddell - Lead guitar (2008-sekarang)
Sam Bettley - Bass guitar (2009-sekarang)
James Cassells - drums (2009-sekarang)

Mantan anggota band :
Kaleb Carly - bass guitar (2008-2009)
Alex Delgadillo - synthesizer (2008)
Dillon Bradford - vocals (2008)
Kyle Coulon - drums (2008)
Drew Pollard - Guitar (2008)

Asking Alexandria berakar dari Dubai, Uni Emirat Arab, dimana sang gitaris Ben Bruce memulai karir bermusik di bawah band bernama Amongst Us.
Pada musim gugur 2003, Amongst Us menggabungkan melodi dan hardcore vocal dengan elemen musik yang lebih 'hardcore' dan lebih berat.
Seperti halnya band lain yang beranjak dewasa, beberapa anggota band nantinya akan meninggalkan Dubai. Dalam sebuah interview dengan Gulf News, Bruce menyatakan 'it was ridiculously hard to keep the band going because people come and go in Dubai'.
Dengan anggota dan materi baru, ada pemikiran untuk mengganti nama, dan End of Reason dipilih dan ditulis dengan EndofReason.

Dan setelah mempunyai nama baru, mereka merilis album EP : Tomorrow.Hope.Goodbye.
Dengan rilisnya album tersebut, mereka akhirnya meraih sukses di Inggris maupun Amerika Serikat.
Hal tersebut membuat mereka mengikat kontrak dengan Sonicwave International di USA dan Hangmans Joke Recording di UK.
Mereka juga menjadi band pembuka band-band seperti Boy Sets Fire, Pennywise, Jimmy Eat World, dsb. seiring kesuksesan mereka, di tahun 2007 mereka mengganti nama band mereka menjadi Asking Alexandria.

Pada 25 Juni 2007, Asking Alexandria merilis album The Irony of Your Perfection di bawah Hangmans Joke Records.
Kemudian mereka melakukan tour selama 9 bulan di UK dan juga beberapa negara seperti Jerman, Belanda, Perancis dan Swedia.
Dan nama Asking Alexandria hanya bertahan beberapa bulan sebelum akhirnya bubar.

Di tahun 2008, Bruce kembali ke Inggris dan meninggalkan band dan anggota lainnya.
Meskipun begitu, Bruce tidak mempunyai rencana untuk menggantungkan karir bermusiknya.
dan tidak lama setelah kepindahannya, dia memulai kembali dengan anggota baru dengan membawa nama Asking Alexandria.
Bruce menyatakan dalam MySpace-nya, bahwa dia yang menciptakan nama Asking Alexandria.
Oleh karena itu bagaimana pun dia tetap menyukai nama tersebut dan berencana untuk membuat proyek baru.
Ia juga menyatakan bahwa Asking Alexandria yang sekarang berbeda dengan Asking Alexandria sewaktu merilis The Irony of Your Perfection.
Baik dari style maupun anggotanya.

Mereka mengubah format band dari 6 orang menjadi 5 orang dengan keluarnya Ryan Binns.
Sam Bettley juga menggantikan Joe Lancaster pada Januari 2009.

Setelah menyelesaikan tahun 2008 dan Januari 2009 untuk 'mempromosikan' nama Asking Alexandria, mereka merekam debut album mereka pada 19 Mei dan 16 Juni di The Foundation Recordings Studio di Connersville, Indiana bersama produser Joey Sturgis.
Mereka mengumumkan behwa mereka bergabung dengan Sumerian Records setelah menyelesaikan proses rekaman mereka.
Dan album Stand up and scream dirilis pada 15 September 2009 dengan label baru mereka.
Mereka memfokuskan pada 2009 untuk meraih sukses di Amerika Serikat, seperti dengan melakukan tour bersama Enter Shikari, Alesana, the Bled, Evergreen Terrace, dsb.

Pada 22 Desember 2009, mereka menyatakan bahwa mereka akan segera menggarap album baru pada Januari 2010.
Mereka juga menyatakan bahwa mereka akan memulai rekaman pada September 2010 bersama Joey Sturgis.
Dalam sebuah interview bersama Shred News, mereka menyatakan bahwa album akan dirilis pada awal 2011 dan rencananya berisi 12 lagu.
Kita nantikan saja albumnya tahun depan.

Download Asking Alexandria - Candlelit Dinner With Inamorta

Discography :
- Stand Up and Scream (2009)
- Reckless and Relentless (2010/ 2011)

http://serigalatanah.blogspot.com/2010/06/asking-alexandria.html

Rabu, 07 Maret 2012

Bring Me the Horizon

From Wikipedia, the free encyclopedia
Bring Me the Horizon

Bring Me the Horizon at Arena, Vienna in 2011
Background information
Origin Sheffield, England
Genres Metalcore, deathcore
Years active 2004–present
Labels Visible Noise, Epitaph, Thirty Days of Night, Earache, Shock
Associated acts I Killed the Prom Queen
Website www.bringmethehorizon.co.uk
Members
Oliver Sykes
Lee Malia
Matt Kean
Matt Nicholls
Jona Weinhofen
Past members
Curtis Ward
Bring Me the Horizon are a British metalcore band from Sheffield, Yorkshire. Formed in 2004, the group consists of lead vocalist Oliver Sykes, lead guitarist Lee Malia, rhythm guitarist Jona Weinhofen, bassist Matt Kean and drummer Matt Nicholls. They are currently signed to Visible Noise Records in the UK, Epitaph Records in the US and to Shock Records in Australia. Their music has been said to be influenced diversely by grindcore, death metal and emo, and their earlier work is noted for its strong influence from American metalcore bands.[1] They have released three studio albums and one extended play.
The band released their debut album Count Your Blessings on 30 October 2006 in the UK. Their second album, Suicide Season was released 29 September 2008, while a remix of the album titled Suicide Season: Cut Up! was released a year later in November. Prior to the release of the special edition of Suicide Season: Cut Up!, founding rhythm guitarist Curtis Ward left the band due to commitment issues.[2] He was later replaced with Jona Weinhofen, formerly of I Killed the Prom Queen. Bring Me the Horizon's third studio album There Is a Hell, Believe Me I've Seen It. There Is a Heaven, Let's Keep It a Secret. was released 4 October 2010.

History

Formation, debut EP and debut album (2004–2007)

Bring Me the Horizon was formed in March 2004 after all the founding members, who had all been a part of several local and separately defunct bands were noticed by Thirty Days of Night Records and formed the band while signing them, being the first band ever signed to the label.[1] In the months following their formation Bring Me the Horizon created a demo album, titled Bedroom Sessions, featuring two songs that would be re-recorded for their debut release. The band's name is derived from the final line of the film Pirates of the Caribbean: The Curse of the Black Pearl, in which Captain Jack Sparrow says "Now, bring me that horizon."[3][4]
The group released their first EP, This Is What the Edge of Your Seat Was Made For on 2 October 2004. The EP was recorded in Nottingham over the course of two weekends, recording the drums and bass guitar in the first weekend and then guitars and vocals in the second weekend in the studio.[5] It was re-released on 20 January 2005 through Visible Noise.[1] The re-release of the EP gained the band a significant amount of attention, peaking at 41 on the UK album charts.[6]
They released their debut, full-length album Count Your Blessings in October 2006 in the United Kingdom and in August 2007 in the United States. Across late November and December 2006 Bring Me the Horizon accompanied Lostprophets and The Blackout in a UK tour.[7] In January 2007 Bring Me the Horizon replaced Bury Your Dead on Killswitch Engage's European headline tour. The slot as a support was offered as Bury Your Dead withdrew from the tour because of their vocalist, Mat Bruso, leaving the band.[8]

Suicide Season and Ward's departure (2008–2009)

Lead singer, Oliver Sykes performing in Toronto, Ontario.
Bring Me the Horizon recorded their second studio album Suicide Season in Sweden with Fredrik Nordström. It was promoted viraly in the weeks following up to its release with the tagline "September is Suicide Season".[9] In promotion of the new material from Suicide Season, the band embarked on their first headline tour of the United States, as well as appearing in the 2008 Warped Tour. In May 2008 Bring Me the Horizon was the main supporting band on I Killed the Prom Queen's farewell tour in Australia with The Ghost Inside and The Red Shore as supports.[10] Although the tour was short (nine days long), it sold out rapidly.[11] On 18 September 2008 Suicide Season was released in the United States on Epitaph and 29 September in Europe through Visible Noise.
In 2009 Bring Me the Horizon attended the 2009 Kerrang! Tour alongside Black Tide, Dir En Grey, In Case of Fire and Mindless Self Indulgence.[12] They also joined Thursday, Cancer Bats, Four Year Strong and Pierce the Veil on the North American leg of Taste of Chaos 2009 across February to April. In March 2009 during the Taste of Chaos tour, guitarist Curtis Ward left the band.[2] The band's guitar technician, Dean Rowbotham substituted for Ward on the remaining dates of Taste of Chaos, followed by Australian guitarist Jona Weinhofen, formerly of Bleeding Through and I Killed the Prom Queen, before being asked to join the group on a permanent basis.[13]
In November 2009 Bring Me the Horizon released a remixed version of Suicide Season, titled Suicide Season: Cut Up! Musicians and producers featured on the album include Ben Weinman, Sonny Moore, L’Amour La Morgue, Utah Saints and Shawn Crahan.[14] Musically, the album crosses in with many different genres; including electronica, drum and bass, hip-hop and dubstep. The dubstep style of the record has been acknowledged in tracks from Tek-one[15] and Skrillex while the hip-hop elements are found in Travis McCoy's remix of Chelsea Smile. The Dillinger Escape Plan member, Benjamin Weinman's version of "No Need for Introductions I've Read About Girls Like You on the Backs of Toilet Doors" is considerably the most unique with its incorporation of industrial music.[16] Later on, Sykes guested on the Admiral's Arms song "Dawn of the New Age", which appeared on the EP Stories Are Told, released on the same month as Suicide Season: Cut Up!.

There Is a Hell, Believe Me I've Seen It. There Is a Heaven, Let's Keep It a Secret. (2010–2011)

Jona Weinhofen performing live with Bring Me the Horizon in 2009; he joined the band in 2009 after leaving Bleeding Through.
The band's third album and first with their new rhythm guitarist Jona Weinhofen, titled There Is a Hell, Believe Me I've Seen It. There Is a Heaven, Let's Keep It a Secret., was released 4 October 2010 and debuted at number 17 on the Billboard 200 in the US,[17] number 13 on the UK Album Chart,[18] and number 1 on the Australian Albums Chart,[19] the UK Rock Chart[20] and the UK Indie Chart.[21] Despite reaching number 1 in Australia, the album's sales of 3,600 they gained to get there are the lowest in the history of the ARIA charts.[22] Matt Nicholls describes the lyrical themes of There Is a Hell being "repercussions of everything we were singing about on our last CD [Suicide Season]", describing the music and lyrics as being a lot more moodier and darker.[5] In 2010 members of Bring Me the Horizon (Jona Weinhofen, Lee Malia and Oli Sykes) guested on This One's For You by Australian rapcore band Deez Nuts (Sykes providing vocals on "If You Don't Know Now You Know"). Five singles total were released from the album including: "It Never Ends", "Anthem", "Blessed with a Curse", "Visions", and "Alligator Blood", with music videos included for each of the songs. In the immediate promotion of the album the band embarked on a headline tour in intimate venues across the United Kingdom with support from Cancer Bats and Tek-one.[23]
In December 2010 Bring Me the Horizon joined Bullet for My Valentine as the main support band, along side Atreyu, in a short five date arena tour around the United Kingdom.[24] To cope with high demand Live Nation released extra standing tickets to all dates.[25] Rumours circled as to why Bring Me the Horizon sets were cut short at arenas, cited mainly to do with the shows becoming more violent and less controlable. When asked about the shows, Matt Nicholls said that the band was told that they couldn't climb on any of the stage equipment or set or interact with the crowd. The band opposed these rules by initiating walls of death.[5]
In April 2011 Bring Me the Horizon started a European tour, starting in the United Kingdom they toured with Parkway Drive and Architects as main support bands, with The Devil Wears Prada as the opening support for the UK and dubstep group Tek-one opening for the remainder of continental Europe. The tour gained much publicity, it's classed as their biggest headline tour ever[26] and even is stated as the "tour of the year" by Rock Sound.[27] The tour, however, was not without its hindrances. On 28 April Matt Nicholls broke his arm whilst playing football with members of Bring Me the Horizon, Parkway Drive and Architecs, and instead of canceling the tour Architects' drummer Dan Searle filled in as the drummer, this meant that Bring Me the Horizon's setlist was halved in length.[26] An also on 28 April at the Bristol O2 Academy, there was a power cut before Parkway Drive's set.[28] Bring Me the Horizon as a reaction to the power cut decided to do a short 4 track acoustic set featuring: "The Sadness Will Never End", "It Never Ends", "Suicide Season" and "Chelsea Smile".[29] The tour was extended with a North American leg from 31 August to 4 October maintaing Parkway Drive and Architects and including Deez Nuts onto the line up.[30] On 23 August they released the fourth music video and single, "Visions".[31] On 31 October, Halloween, the next music video for the song "Alligator Blood" was released.
On 13 October 2011 it was announced that Bring Me the Horizon was nominated for three Independent Music Awards. In the three categories Best Live Act, Independent Breakthrough of Year and Hardest Working Band or Artist.[32] In December 2011 Machine Head completed an arena tour across Europe with Bring Me the Horizon as the main support band as well as DevilDriver and Darkest Hour as supports. Oliver Sykes has stated that these will be the last European dates they'll do before they start the writing and the recording of their fourth album.[33] Bring Me the Horizon's presence on the tour was met with mixed reception from fans, Dave Bowes of The Fly with a live review of their performance at SECC in Glasgow as "simply in the wrong place at the wrong time but they choose to be the better men..."[34]
2011 concluded with an announcement by the band on December 29 of a new extended play titled The Chill Out Sessions, a collaborative effort with British DJ "Draper".[35] Draper first released a "officially sanctioned" remix of the song "Blessed with a Curse" in May 2011.[36] The EP was originally supposed to be released in time for New Year's Day and to be made available for download and purchase though Bring Me the Horizon's website. However, the EP's release was canceled because of the band's "current management and label situation".[37][38]

Controversy

Nottingham incident

While on tour in the UK allegations were made against vocalist Oliver Sykes that he urinated upon a female fan after a gig at Nottingham Rock City. Sykes was subsequently charged with urinating on the fan.[39] Online music zine Drowned in Sound claimed that Bring Me the Horizon were banned from Nottingham Rock City,[40] a claim that turned out to be false when the band subsequently played Nottingham Rock City on 1 December 2007.[41] All charges against Sykes were later dropped due to lack of evidence.[42]

YouTube video with Architects

During a tour, Bring Me the Horizon and Architects filmed a video showing a staged fight between Oliver Sykes and Architects' lead singer Sam Carter. The video was uploaded to YouTube and resulted in outraging many Bring Me the Horizon fans, believing it was real. This caused many to send hate mail towards Carter, whom later made it clear in an interview with Kerrang! that the whole thing was a joke, as did Sykes.[43]

Musical style

Bring Me the Horizon is universally recognized as a metalcore band.[44][45][46] Aside from this, the band's debut full-length album Count Your Blessings, on the other hand, was regarded as a deathcore release.[3] Their music has been said to be influenced diversely by grindcore, mathcore, death metal and emo.[3]
Bring Me the Horizon pooled more diverse influences in preparation for the writing of their fourth studio album. Jona Weinhofen spoke out about how both he and Lee Malia developed affection for post-rock bands such as Explosions in the Sky and This Will Destroy You. Weinhofen also once commented on how he would like to combine the heaviness of Bring Me the Horizon's typical work with the laid-back atmospherics of post-rock.[47][48]

Band members

Current members
Touring members
  • Dean Rowbotham - rhythm guitar (2009)
  • Dan Searle − drums, percussion (2011)
Former members
  • Curtis Ward − rhythm guitar (2004–2009)

Discography

Studio albums
EPs

Accolades and readers poll results

Kerrang! Awards
Year Nominated work Award Result
2006 Bring Me the Horizon Best British Newcomer Won[49]
2008 Bring Me the Horizon Best British Band Nominated
2009 Bring Me the Horizon Best British Band Nominated
2011 Blessed with a Curse Best Single Nominated
2011 Bring Me the Horizon Best British Band Nominated
2011 There Is a Hell, Believe Me I've Seen It.
There Is a Heaven, Let's Keep It a Secret.
Best Album Won[50]
AIM Independent Music Awards
Year Nominated work Award Result
2011 Bring Me the Horizon Best Live Act Nominated[51]
2011 Bring Me the Horizon Hardest Working Band or Artist Nominated[51]
2011 Bring Me the Horizon Independent Breakthrough of Year Nominated[51]
Miscellaneous
  • In a 2009 Rock Sounds readers' poll, Bring Me the Horizon achieved both "Best British Band" and "Worst British Band".[52]
  • In reader polls conducted by Kerrang!, Bring Me the Horizon was voted Worst Band of 2008 and 2010.

Avenged Sevenfold Bakal Mengguncang Indonesia 1 Maret 2012 with S.I.D

Ihsan Magazine - Grup rock asal California, Avenged Sevenfold atau biasa disebut A7X akan menghibur publik Jakarta pada 1 Mei mendatang di Pantai Karnaval, Ancol. Kunjungan mereka kali ini merupakan rangkaian tur Asia Avenged Sevenfold yang dimulai di Tokyo dan berakhir di Dubai.

Sebenarnya kunjungan A7X kali ini bukanlah yang pertama kali. Pada 2007 dan 2008, Synyster Gates cs pernah manggung di Jakarta. Menurut ER Entertainment selaku promotor acara, didatangkannya A7X merupakan hasil polling yang dibuat oleh para promotor di Indonesia.

"Avenged Sevenfold menjadi peringkat pertama permintaan artis yang didatangkan mengalahkan Coldplay," seperti diungkapkan pihak ER Entertainment dalam rilisnya.

A7X populer di Indonesia dengan lagu Dear God, namun sayangnya dalam konser sebelumnya belum pernah dibawakan. Untuk konsernya kali ini, A7X akan membawakannya secara khusus. Sebagai pembuka, Superman Is Dead dipercaya oleh pihak promotor untuk mengisi acara.

"Kalau dalam konser sebelumnya lagu ini (Dear God, red) tidak pernah dibawakan, khusus di konser 1 Mei mendatang A7X akan menyanyikannya diiringi dengan pertunjukan kembang api yang dikonsep secara apik," ujar Erie Posse selaku promotor ER Entertainment.

Tiket presale konser sudah bisa dibeli mulai 11 Maret mendatang di Twin Plaza, Jakarta dengan harga Rp400.000 untuk Festival A dan Rp200.000 untuk Festival B. Sementara harga normal untuk Festival A Rp500.000 dan Festival B Rp300.000.



Grup punk rock Superman Is Dead (SID), mendapatkan kepercayaan untuk membuka konser Avenged Sevenfold di Pantai Karnaval Ancol, Jakarta pada 1 Mei mendatang.


"Untuk konser 1 Mei nanti kami akan mengajak additional, yang jelas kami bertiga akan bernyanyi," ujar JRX saat ditemui di jumpa pers Avenged Sevenfold, Jumat (2/3) di Jakarta.

Kami dikasih waktu 45 menit, kira-kira kami bawain 13-14 lagu. Kami akan naik sepeda ke panggung, karena kami melakukan sebuah misi mendukung gerakan bersepeda untuk mengurangi emisi gas di bumi," tambah Eka Rock.

Saat ditanyakan mengenai pendapatnya Avenged Sevenfold (A7X), sang drummer JRX mengaku pertama kali mengenalnya lima tahun lalu. JRX memuji insting bisnis yang dijalankan grup pelantun Dear God tersebut.

"Pertama kali tahu Avenged Sevenfold lima tahun lalu. Insting bisnis mereka cukup kuat. Mungkin karena mereka dari California, which is pusat bisnis dunia hiburan," kata JRX.

Minggu, 29 Januari 2012

Rumor Konser Avenged Sevenfold Di Thailand dan Malaysia

http://avenged-sevenfold.web.id/concert/rumor-konser-avenged-sevenfold-di-thailand-dan-malaysia.html

408966 348864801809547 144858808876815 1280683 850568496 n Rumor Konser Avenged Sevenfold Di Thailand dan Malaysia
poster Avenged Sevenfold live di Bangkok

Guitar Baru Synyster Gates


Inilah gitar baru Synyster Gates, yaitu "Syn's Joker Custom" yang dipakai Synyster Gates di RockstarUPROARTour 2011. Gitar ini TIDAK dijual ke pasaran, karena gitar ini dipesan Synyster Gates kepada Schecter Guitars hanya untuk digunakan di UPROAR Tour Festival 2011.

Sabtu, 28 Januari 2012

Dear God Versi Indonesia

www.cheatercriminal.blogspot.com

Pantera


Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Kiri ke kanan: Pacel Nihara, Vinnie Paul Abbott, "Dimebag Darrell" Abbott, Rex Brown
Latar belakang

Basket Case


Intro\Verse:
Eb               Bb
Do you have the time
C                G
To listen to me whine
G#                 Eb                Bb
About nothing and everything all at once
Eb            Bb
I am one of those
C              G
Melodramatic fools
G#                Eb               Bb
Neurotic to the bone no doubt about it
Chorus:
G#           Bb              Eb
Sometimes I give myself the creeps
G#           Bb                Eb
Sometimes my mind plays tricks on me
G#              Bb
It all keeps adding up
Eb             C#    C   (drums come in)
I think I’m cracking up
G#             Bb
Am I just paranoid?
Eb
I’m just stoned
Interlude: x2
Eb Bb C Bb
Verse:
I went to a shrink
To analyze my dreams
She says it’s lack of sex that’s bringing me down
I went to a whore
He said my life is a bore
And quit my whining ’cause it’s bringing her down
Chorus x1
Interlude: x4
Eb Bb C Bb
Bridge:
G#             Bb
Grasping to control
(quiet)
So you better hold on
Verse x2
Chorus x1
Outro:
Eb C G# Eb Bb x4
G# Eb Bb (Let ring..)

http://www.kordkita.web.id/green-day/basket-case.html

Avenged Sevenfold ADD biography

http://www.youtube.com/watch?v=a9fyqPcgvCU&feature=g-vrec&context=G2a09e09RVAAAAAAAAAA

Kamis, 26 Januari 2012

sejarah music rock




Sejarah musik rock memiliki asal yang beragam. Di awal tahun 1950an orang berdebat mengenai akar dari musik rock and roll ini. Musik rock pada dasarnya dieksplor dan dikembangkan oleh banyak orang namun demikian akar musik rock yang paling kuat adalah pada musik blues dan rhythm. Blues dan rhythm lalu memproduski sebuah lagu yang oleh beberapa orang diklaim sebagai lagu rock and roll pertama berjudul 'Rocket '88' oleh Jackie Brenston.

Dengan berjalannya waktu, black musik yang dianggap sebagai musik 'ras' ini mulai disukai. Pendengar kulit putih juga mendengarkan lagu-lagu R&B dan membeli rekamanan 'ras' ini. Masuknya black music ke telinga audience mainstream mempopulerkan Motown, label rekaman khusus untuk black music yang menjadi bagian terbesar musik pop tahun 1960an. Namun demikian, kebanyakan pendengar kulit putih hanya mendengarkan black music bila lagu-lagu tersebut dinyanyikan ulang oleh penyanyi kulit putih.

Di akhir tahun 1950an dan awal tahun 1960an kebanayakn pendengar muda mendengarkan campuran dari musik rock and roll, pop dan R&B. Rock bagaimanapun masih dilihat sebagai jenis musik sendiri sampai akhir tahun 1960an dengan adanya Motown, The Beatles, Rolling Stones dan aliran rock keras seperti Led Zeppelin dan Jimi HendrixSejarah musik rock memiliki asal yang beragam. Di awal tahun 1950an orang berdebat mengenai akar dari musik rock and roll ini. Musik rock pada dasarnya dieksplor dan dikembangkan oleh banyak orang namun demikian akar musik rock yang paling kuat adalah pada musik blues dan rhythm. Blues dan rhythm lalu memproduski sebuah lagu yang oleh beberapa orang diklaim sebagai lagu rock and roll pertama berjudul 'Rocket '88' oleh Jackie Brenston. Dengan berjalannya waktu, black musik yang dianggap sebagai musik 'ras' ini mulai disukai. Pendengar kulit putih juga mendengarkan lagu-lagu R&B dan membeli rekamanan 'ras' ini. Masuknya black music ke telinga audience mainstream mempopulerkan Motown, label rekaman khusus untuk black music yang menjadi bagian terbesar musik pop tahun 1960an. Namun demikian, kebanyakan pendengar kulit putih hanya mendengarkan black music bila lagu-lagu tersebut dinyanyikan ulang oleh penyanyi kulit putih. Di akhir tahun 1950an dan awal tahun 1960an kebanayakn pendengar muda mendengarkan campuran dari musik rock and roll, pop dan R&B. Rock bagaimanapun masih dilihat sebagai jenis musik sendiri sampai akhir tahun 1960an dengan adanya Motown, The Beatles, Rolling Stones dan aliran rock keras seperti Led Zeppelin dan Jimi Hendrix

Wolfgang Amadeus Mozart

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Mozart pada usia 21 (1777), lihat pula: bagian wajah

Fakta Tentang The Rev


Fakta Tentang Johnny Christ


Fakta Tentang Synyster Gates



Fakta Tentang Zacky Vegeance


Fakta Tentang Matt Shadows


Selasa, 24 Januari 2012

Sinopsis Novel "SALAH ASUHAN" karya Abdul Muis



Novel karya Abdul Muis ini merupakan salah satu roman yg lahir di masa Angkatan '20-an, banyak mendapat perhatian kalangan sastrawan, dan berlatar belakang adat-istiadat Minangkabau. Pertama kali terbit tahun 1928 oleh PN. Balai Pustaka.
Hanafi dikirim ibunya ke Betawi untuk bersekolah di HBS (Hoogere Burger School). Walaupun ibu Hanafi hanyalah seorang janda, dia menginginkan anaknya menjadi orang pandai. Karena itu, ia bermaksud menyekolahkan Hanafi setinggi-tingginya. Masalah biaya, dia berusaha keras untuk selalu memenuhinya walaupun harus meminta bantuan kepada mamaknya, Sutan Batuah.
Selama di Betawi, Hanafi dititipkan pada keluarga Belanda, sehingga dia setiap hari dididik secara Belanda dan bergaul dengan orang-orang Belanda. Pergaulan Hanafi setamat HBS juga tidak terlepas dari lingkungan orang-orang Eropa. Hal ini karena dia bekerja di kantor asisten residen di Solok. Dia sangat bangga menjadi orang Belanda walaupun sebenarnya dia seorang pribumi asli. Gaya hidupnya sangat kebarat-baratan. Bahkan, terkadang melebihi orang barat yang sebenarnya.
Selama bergaul dengan orang-orang Eropa, Hanafi jatuh hati pada salah seorang gadis Eropa bernama Corrie. Corrie adala seorang gadis indo Perancis-Belanda. Hubungan keduanya memang akrab. Mereka suka mengobral berdua. Corrie mau bergaul dengan Hanafi hanya sebatas teman karena mereka sering bertemu. Namun, bagi Hanafi, hubungan pertemanan itu diartikan lain, dia merasa bahwa Corrie pun mencintai dirinya seperti yang ia rasakan. Ketika Hanafi mengemukakan isi hatinya, Corrie menolak secara halus. Corrie merasa tidak mungkin menjalin hubungan dengan Hanafi karena perbedaan budaya di antara mereka. Corrie adalah peranakan Eropa, sedangkan Hanafi orang pribumi. Namun, tampaknya Hanafi tidak mengerti penolakan itu.
Untuk menghindari Hanafi, Corrie pindah ke Betawi. Di Betawi, dia menegaskan kembali kepada Hanafi mengenai hubungan mereka melalui surat. Dia meminta Hanafi untuk melupakan dirinya. Menerima surat tersebut, Hanafi sangat terpukul dan jatuh sakit. Selama sakit, Hanafi banyak mendapatkan nasihat dari ibunya. Ibunya membujuknya untuk menikahi wanita pribumi pilihan ibunya, Rapiah.
Perkawinan yang tidak didasari perasaan cinta itu membuat keluarga Hanafi-Rapiah tidak pernah tenteram. Hanafi sering menyakiti hati Rapiah, marah-marah, dan memaki-makinya hanya karena persoalan sepele. Namun, Rapiah tak pernah melawan dan semua perlakuan Hanafi diterimanya dengan pasrah. Hal itu membuat kagum ibu mertuanya.
Pada suatu hari, Hanafi digigit anjing gila. Dia harus berobat ke Jakarta. Di Jakarta, dia bertemu dengan Corrie, gadis yang selalu dirindukannya. Hanafi berusaha keras untuk memperoleh Corrie. Dia segera mengurus surat-surat untuk memperoleh hak sebagai orang Belanda. Setelah surat-surat tersebut selesai, dia memohon Corrie agar bersedia bertunangan dengannya. Karena rasa ibanya kepada Hanafi, dengan berat hati Corrie menerima permintaan Hanafi. Corrie tahu, bahwa pertunangan itu akan membuat dirinya dijauhi oleh teman-teman Eropanya.
Pesta pertunangan itu dilaksanakan di rumah seorang teman Belanda Corrie. Tuan rumah itu tidak begitu ramah menyambut pertunangan mereka. Dia tidak suka melihat dan bergaul dengan orang Belanda berkulit sawo matang. Namun, pertunangan itu tetap dilaksanakan dalam suasana hambar.
Sementara itu, Rapiah dan ibunya tetap menunggu kedatangan Hanafi di kampungnya, walaupun mereka telah mengetahui bahwa Hanafi akan menikah dengan Corrie. Walau ditinggalkan suaminya, Rapiah masih tetap tinggal bersama mertuanya. Hal itu atas permintaan ibu Hanafi. Dia menyayangi Rapiah melebihi rasa sayangnya kepada Hanafi. Dia kagum atas kesabaran dan kesetiaan Rapiah terhadap anaknya. Padahal perlakuan Hanafi terhadap Rapiah sangat keterlaluan, namun Rapiah selalu memaafkannya.
Sementara itu, rumah tangga Hanafi dan Corrie tidak seperti yang mereka harapkan. Sedikit pun tidak ada ketentraman dan kedamaian yang sebelumnya mereka harapkan. Keluarga mereka dijauhi oleh teman-teman mereka sendiri. Keduanya hidup dalam kondisi yang membingungkan. Bangsa Eropa tidak mengakui mereka. Demikian pula, bangsa Hanafi tidak mengakuinya karena keangkuhan dan kesombongan Hanafi.

Sinopsis Novel "LAYAR TERKEMBANG" Karya Sutan T.Alisjahbana



Layar Terkembang merupakan karya STA (Sutan Takdir Alisjahbana) yg pertama kali diterbitkan oleh PN. Balai Pustaka tahun 1939.
Raden Wiraadmadja memiliki dua orang anak gadis yang sifatnya sangat berbeda, yaitu Tuti dan Maria. Anak pertamanya, Tuti, adalah seorang gadis yang pembawaannya selalu serius sehingga gadis itu cenderung pendiam. Namun, ia sangat berpendirian teguh dan aktif dalam berbagai organisasi wanita. Ia bahkan aktif dalam memberikan orasi-orasi tentang persamaan hak kaum wanita. Pada saat itu, semangat kaum wanita sedang bergelora sehingga mereka mulai menuntut persamaan hak dengan kaum pria. Anak keduanya adalah Maria. Ia memiliki sifat yang lincah, sangat periang, dan bicaranya ceplas-ceplos. Itulah sebabnya, semua orang yang berada di dekatnya pasti akan menyenangi kehadirannya.

Pada suatu sore, kedua kakak beradik itu berjalan-jalan ke sebuah pasar ikan. Ketika mereka sedang melihat ikan-ikan dalam akuarium, mereka berkenalan dengan seorang pemuda tampan yang bernama Yusuf. Ia adalah seorang mahasiswa kedokteran. Ketika pulang, Yusuf mengantarkan kedua gadis itu sampai ke rumah mereka.

Sejak pertemuan pertama, Yusuf selalu membayangkan wajah Maria. Senyum dan tingkah Maria yang periang membuat pemuda itu merasa senang berada di sampingnya.
Takdir kembali mempertemukan Yusuf dengan Maria dan kakaknya di depan hotel Des Indes. Dengan senang hati, Yusuf mengantar kedua kakak beradik itu berjalan-jalan. Setelah pertemuan tersebut, Yusuf jadi sering berkunjung ke rumah mereka. Beberapa waktu kemudian Yusuf dan Maria sepakat menjalin hubungan cinta kasih.

Sementara itu, Tuti yang melihat hubungan cinta kasih adiknya, sebenarnya berkeinginan pula untuk memiliki seorang kekasih. Apalagi setelah ia menerima surat cinta dari Supomo. Namun karena pemuda itu bukanlah idamannya, ia tolak. Sejak itu, hari-harinya disibukkan dengan kegiatan organisasi dan melakukan kegemarannya membaca buku sehingga sedikit melupakan angan-angannya tentang seorang kekasih.

Pada suatu hari keluarga Raden Wiraatmadja dikejutkan oleh hasil diagnosis dokter yang menyatakan bahwa Maria mengidap penyakit TBC. Semakin hari kesehatan gadis itu semakin melemah sekalipun ia telah menjalani perawatan intensif. Maria yang periang dan lincah seperti kehilangan semangat hidupnya. Hal ini membuat Yusuf merasa sedih. Pemuda itu mendampingi kekasih hatinya dengan setia. Namun penyakit TBC yang diderita Maria semakin hari semakin parah sehingga tak lama kemudian Maria pun meninggal dunia. Sebelum ia menghembuskan napasnya yang terakhir, ia meminta Yusuf untuk menerima kakaknya sebagai penggantinya.
Setelah Maria meninggal dunia, Tuti dan Yusuf menjalin hubungan kasih. Mereka pun sepakat untuk menikah.